Minggu, 20 Desember 2009

Pohang Steelers Juara Ketiga Piala Dunia Antarklub 2009

ABU DHABI - Dibutuhkan perjuangan keras bagi wakil Asia Pohang Steelers untuk merebut tempat ketiga Piala Dunia Antarklub 2009. Mereka memastikannya setelah menang adu penalti atas Atlante FC di Zayed Sports City Stadium, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), tadi malam (19/12).
Dua penendang Atlante, yakni Rafael Marquez dan Horacio Peralta, gagal mengeksekusi penalti. Di sisi lain, hanya satu eksekutor Pohang yang tidak berhasil, yakni Park He-cul. Adu penalti dilakukan setelah kedua tim bermain imbang 1-1 sampai waktu normal selesai.
Pertarungan juara Asia (AFC) dengan kampiun CONCACAF itu berlangsung seru. Dalam 20 menit pertama, Pohang dan Atlante mendapatkan dua peluang emas. Tapi, gol baru tercipta pada menit ke-42 ketika Denilson membawa Pohang unggul.
Sayang, keteledoran benteng pertahanan Pohang membuat mereka harus kebobolan pada menit pertama babak kedua. Gelandang Atlante Rafael Marquez sukses membobol gawang Pohang yang dikawal kiper Song Dong-jin.
Setelah itu, kedua tim kian getol menyerang. Atlante yang mendapatkan dukungan suporter Estudiantes sedikit lebih dominan pada awal babak kedua. Dong-jin yang merupakan kiper pelapis tampil cukup baik. Beberapa kali dia menepis peluang emas Atlante.
Pada dua edisi sebelumnya, tempat ketiga selalu direbut wakil Asia. Pada Piala Dunia Antarklub 2007, klub Jepang Urawa Red Diamonds menang adu penalti atas wakil Afrika Etoile Du Sahel. Tahun lalu Asia yang diwakili klub Jepang Gamba Osaka menang 1-0 atas wakil CONCACAF Pachuca.
Tapi, pada dua edisi awal, wakil CONCACAF selalu memenangi perebutan tempat ketiga. Pada edisi pertama Piala Dunia Antarklub 2000 di Brazil, klub Meksiko Necaxa menang atas Real Madrid. Pada edisi kedua (2005), klub Kosta Rika Deportivo Saprissa yang berada di tempat ketiga.
Di sisi lain, sukses Denilson menambah pundi-pundi golnya membuat striker asal Brazil itu sementara mencatat rekor sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang pergelaran Piala Dunia Antarklub. Dalam lima edisi sebelumnya, pemain paling banter hanya mampu mencetak tiga gol. Denilson mencetak empat gol.
Sebelum pertandingan melawan Atlante, pemain berusia 33 tahun tersebut sudah memasang ambisi untuk kembali mencetak gol. Semangat Denilson memang selalu berlipat selama bermain di Abu Dhabi. Sebab, dia punya kenangan masa lalu bermain di UEA. Selama enam tahun mantan pemain Feyenoord itu melanglang buana di UEA bersama tiga klub berbeda. Yakni Al Shabab, Dubai FC, dan Al Nasr.
"Saya selalu punya semangat yang luar biasa saat bermain di sini. Ini adalah tempat yang saya cintai selain Brazil. Saya punya banyak kenangan manis bersama orang-orang dan klub di UEA. Saya selalu ingin mempersembahkan gol buat mereka," ungkap Denilson.
Sementara itu, pelatih Atlante Jose Cruz menerima kekalahan timnya dengan legawa. "Dalam sepak bola selalu ada yang menang dan kalah. Kami mendominasi babak kedua, tapi itulah yang terjadi," ucapnya.

#-----------Maaf....iklan bentar yach...-------------#



#-----------------Terima kasih---------------------#

Sayang, keteledoran benteng pertahanan Pohang membuat mereka harus kebobolan pada menit pertama babak kedua. Gelandang Atlante Rafael Marquez sukses membobol gawang Pohang yang dikawal kiper Song Dong-jin.
Setelah itu, kedua tim kian getol menyerang. Atlante yang mendapatkan dukungan suporter Estudiantes sedikit lebih dominan pada awal babak kedua. Dong-jin yang merupakan kiper pelapis tampil cukup baik. Beberapa kali dia menepis peluang emas Atlante.
Pada dua edisi sebelumnya, tempat ketiga selalu direbut wakil Asia. Pada Piala Dunia Antarklub 2007, klub Jepang Urawa Red Diamonds menang adu penalti atas wakil Afrika Etoile Du Sahel. Tahun lalu Asia yang diwakili klub Jepang Gamba Osaka menang 1-0 atas wakil CONCACAF Pachuca.
Tapi, pada dua edisi awal, wakil CONCACAF selalu memenangi perebutan tempat ketiga. Pada edisi pertama Piala Dunia Antarklub 2000 di Brazil, klub Meksiko Necaxa menang atas Real Madrid. Pada edisi kedua (2005), klub Kosta Rika Deportivo Saprissa yang berada di tempat ketiga.
Di sisi lain, sukses Denilson menambah pundi-pundi golnya membuat striker asal Brazil itu sementara mencatat rekor sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang pergelaran Piala Dunia Antarklub. Dalam lima edisi sebelumnya, pemain paling banter hanya mampu mencetak tiga gol. Denilson mencetak empat gol.
Sebelum pertandingan melawan Atlante, pemain berusia 33 tahun tersebut sudah memasang ambisi untuk kembali mencetak gol. Semangat Denilson memang selalu berlipat selama bermain di Abu Dhabi. Sebab, dia punya kenangan masa lalu bermain di UEA. Selama enam tahun mantan pemain Feyenoord itu melanglang buana di UEA bersama tiga klub berbeda. Yakni Al Shabab, Dubai FC, dan Al Nasr.
"Saya selalu punya semangat yang luar biasa saat bermain di sini. Ini adalah tempat yang saya cintai selain Brazil. Saya punya banyak kenangan manis bersama orang-orang dan klub di UEA. Saya selalu ingin mempersembahkan gol buat mereka," ungkap Denilson.
Sementara itu, pelatih Atlante Jose Cruz menerima kekalahan timnya dengan legawa. "Dalam sepak bola selalu ada yang menang dan kalah. Kami mendominasi babak kedua, tapi itulah yang terjadi," ucapnya. (sumber jawa pos)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2009 @ Bojonegoro POS