Senin, 01 Februari 2010

Persebaya Bentuk Induk Organisasi Suporter Resmi

Persebaya berinisiatif untuk membentuk induk organisasi suporter resmi yang seluruh namanya terdaftar di PSSI. Hal ini dilakukan agar klub juga ikut bertanggungjawab pada kelakuan suporternya.

"Saya ingin semua suporter terdaftar dan punya induk organisasi. Jadi kalau memang suporter yang terdaftar berbuat salah, kami siap tanggung jawab, tapi kalau tidak terdaftar, itu di luar tanggung jawab kami," ujar manajer Persebaya Saleh Ismail Mukadar dalam saresehan dengan Bonek, Minggu (31/1/2010).

Saleh misalnya menyarankan induk organisasi dinamai dengan bahasa setempat seperti Bajul Ijo ketimbang Green Force. "Adanya induk ini bukannya menghapuskan berbagai kelompok suporter yang sudah eksis seperti Yayasan Suporter Surabaya, Persebaya Fans Club, maupun Balgo. Ini hanya induk yang membawahi kelompok-kelompok lagi dan semua anggotanya terdaftar," tambahnya.

#-----------Maaf....iklan bentar yach...-------------#


#-----------------Terima kasih---------------------#


Untuk menjadi anggota, suporter harus berusia minimal 17 tahun dan tergabung dalam koordinator suporter masing-masing wilayah. Pembentukan koordinator suporter pun harus diketahui oleh pihak kepolisian wilayah masing-masing . Dengan keanggotaan yang terikat, setiap anggota memiliki hak sekaligus kewajiban.

"Keberadaan induk organisasi resmi juga akan memudahkan penyelesaian masalah hukum apabila anggota suporter terlibat masalah. Mereka punya hak untuk mendapatkan pembelaan hukum dari kami dan kami siapkan pengacara, tapi kalau salah, mereka harus siap dikeluarkan dari keanggotaan dan kelompok suporternya masuk daftar hitam," jelas Saleh.

Dorongan untuk membentuk organisasi suporter resmi terkait dengan sanksi berlipat yang diterima Persebaya selama sebulan terakhir. Sehabis menjamu Arema Malang, Sabtu (16/1/2010), klub dijatuhi hukuman denda Rp 250 juta karena nyanyian suporter yang dinilai intimidatif terhadap klub lain. Selain itu, Bonek juga dilarang menonton kompetisi tandang Liga Super Indonesia selama dua tahun.

Sanksi kembali jatuh setelah Persebaya menantang Persib, Sabtu (23/1/2010). Kali ini Komisi Disiplin PSSI menjatuhkan denda pada klub Rp 200 juta untuk PSSI, Rp 50 juta untuk mengganti rugi kerugian panpel Persib dan melarang Bonek menonton laga tandang selama empat tahun.

"Hal ini menunjukkan aksi suporter sangat berdampak pada klub yang akhirnya harus bertanggung jawab. Daripada uang kami pakai bayar denda lebih baik untuk beli pemain yang bagus kan, makanya mari kita perbaiki citra," ujar Saleh.

Tidak resmi
Untuk mengkoordinasi semua suporter memang sulit karena Bonek tersebar di seluruh Jawa Timur dan tidak semua tergabung dengan kelompok suporter. Ketua Yayasan Suporter Surabaya M Imron berharap agar suporter tidak resmi juga dirangkul. "Justru yang tidak resmi itu yang harus kita rangkul bukannya dibiarkan," ungkapnya.

Acara saresehan juga dihadiri oleh Kepala Polwilatbes Surabaya Komisaris Besar Ike Edwin dan Ketua DPRD Kota Surabaya Wisnu Wardhana. (sumber kompas.com)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2009 @ Bojonegoro POS